Selasa, 06 Agustus 2019

Jenis-Jenis Seni Tari

1. Berdasarkan Jumlah Penarinya

Apabila dilihat dari jumlah penarinya, seni tari dibedakan menjadi 3 kategori :



a). Tari Tunggal

Sebuah seni tari yang dibawakan oleh satu orang penari, baik laki-laki maupun perempuan.

Contoh : Tari Gambyong dari Jawa Tengah, Tari Golek Menak dari Yogyakarta.


b). Tari Berpasangan
Sebuah seni tari yang dibawakan oleh dua orang penari secara berpasangan, baik laki-laki semua, perempuan semua, maupun seorang laki-laki dan seorang perempuan. 
Contoh : Tari Topeng dari Jawa Barat.

c). Tari Berkelompok
Sebuah seni tari yang dibawakan oleh lebih dari dua orang atau sekelompok penari.
Contoh : Tari Indang (Dindin Badindin) dari Sumatra Barat.

2. Berdasarkan Genre/Alirannya

a). Tari Tradisional.
Tarian yang diwariskan secara turun temurun sejak zaman dulu. 
Tari tradisional dapat dibedakan menjadi 2 :
  • Tari Tradisional Klasik
Merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan bangsawan istana atau keraton. 
  • Tari Tradisional Kerakyatan
Merupakan tarian tradisional yang dikembangkan oleh kalangan rakyat biasa. 

b). Tari Kreasi Baru
Merupakan tarian yang dikembangkan oleh seorang koreografer/penata tari. 
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
  • Tari Kreasi Baru Pola Tradisi
Merupakan tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. 
  • Tari Kreasi Baru Pola Non Tradisi
Merupakan tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. 

c). Tari Kontemporer
Merupakan tarian yang menggunakan gerakan simbolik, unik dan mengandung sebuah pesan. Tari kontemporer biasanya dipentaskan untuk mengenang tokoh, kejadian, maupun hari tertentu yang meninggalkan cerita khusus.

3. Berdasarkan tema

a). Tari Erotis
Tari erotis adalah tari yang mengandung unsur tingkah laku yang menggambarkan hubungan antara pria dan wanita (hubungan asmara).
Contoh : Gathutkaca Gandrung.

b). Mimitis dan Totemitis
Ditinjau dari tema geraknya, tari terdiri dari dua jenis yaitu : 
  1. Mimitis atau menggandakan gerak orang
  2. Totemitis atau menggandakan gerak binatang

c). Tari Heroik
Tari heroik/kepahlawanan  ini memiliki sifat gagah, angkuh, berwibawa, berani, jantan, keperwiraan yang rupanya selalu dikagumi orang sebab memiliki daya tarik yang kuat. tari heroik biasanya menggunakan properti senjata, tameng, dan mengandung cerita contohnya cerita peperangan.

d). Tari Dramatik
Tarian ini lebih banyak diungkapkan dalam bentuk sendratari atau wayang yang sifatnya lebih mengarah pada pengungkapan sebuah kisah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kisah fiksi/imajinatif, ataupun berbau kenangan historis.
Contoh : Wayang orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar